18 Feb 2011

PROGRAM DIRECTING

Oleh : Djuminto SI.P

GRAMATIKA TELEVISI

· VISUALIZATION

pengungkapan ide/gagasan dan kata-kata menjadi gambar

· PICTURIZATION

teknik menghubungkan gambar satu dengan lainnya, sehingga menjadi satu seri gambar yg menarik

· KOMPOSISI

- Headroom

- Looking Room / Nose Room

- Walking Room

Hal yang perlu diperhatikan dalam KOMPOSISI :

1. Layar TV sangat terbatas, tunjukkan sesuatu yang jelas dan pergantian shot akan sangat membantu.

2. Layar TV mempunyai aspek ratio 3:4

3. Gambar pada layar hanya dua dimensi,kreatiflah shg gambar dapat seperti 3D

4. Gambar dari kamera akan berkurang 10% setelah diterima TV/Receiver di rumah, hati-hati framing

o Picturization tidak dapat dipisahkan dengan kontinuitas gambar dan arah serta pergerakan dalam televisi

KONTINUITAS GAMBAR (SWITCHING)

1. CUT = perpindahan gambar ke gambar yang lain secara mendadak/tanpa interupsi

2. MIX / Dissolve = pergantian gambar yang satu ke yang lain secara perlahan-lahan (tanpa blank)

3. FADE = pergantian gambar yg satu ke yg lain (dng blank)

KONTINUITAS ARAH

pada saat menghubungkan 2 buah shot setiap pergerakan harus dijaga agar tidak menuju ke suatu arah yang sama.

Kalau hal ini tidak dilakukan maka akan melanggar suatu peraturan dasar dalam dunia pertelevisian, yaitu anda telah melewati GARIS IMAJINASI

PERGERAKAN DALAM TELEVISI

· Kamera Tidak Bergerak, Pengisi Acara yang Bergerak ( Primary Movement )

· Kamera Bergerak dan Pengisi Acara Juga Bergerak ( Secondary Movement )

· Kamera Bergerak, Pengisi Acara Diam / Statis (Tertiary Movement)

· Developing Shot Motivasi

· pergerakan Kamera dan pergerakan Artis benar-benar berdasarkan motivasi


BAHASA TELEVISI

· BAHASA SHOT

· BAHASA PERGERAKAN KAMERA

· BAHASA PENYUTRADARAAN

BAHASA TELEVISI TERDIRI DARI:

1. Bahasa Shot (contoh Shots dari objek ukuran badan manusia ) meliputi :

A. 5 Shots Dasar :

§ - Close Up : CU

§ - Medium Close Up : MCU

§ - Mid Shot-Medium Shot : MS

§ - Medium Long Shot : MLS

§ - Long Shot : LS

B. Shots yang sering dipergunakan :

- Extreme Close Up : ECU

- Big Close Up : BCU

- Close Up : CU

- Medium Close Up : MCU

- Mid Shot-Medium Shot : MLS

- Long Shot : LS

- Very Long Shot : VLS

- Mid Two Shot : MID 2 S

- High Angle Shot : H/A S

- Low Angle Shot : L/A S

2. Bahasa Pergerakan Kamera

a. Pan : Pan Left ; Pan Right

b. Track : Track In ; Track Out

c. Swing / Crab / Truck

d. Zoom : Zoom In ; Zoom Out

e. Tilt : Tilt Up ; Tilt Down

f. Elevate / Depress

3. Bahasa Penyutradaraan

Peraturan dasar yg harus dikatakan pada saat bertugas di ruang kontrol produksi :

a. Selalu mengatakan Dari Siapa dan Apa yang akan terjadi

b. Tetapkan Corak komando-komando yang akan dipergunakan

KOMANDO YANG DIUCAPKAN :

1. Kepada VTR & TELECINE :

VTR/TELECINE Stan By ; VTR/TELECINE start

2. Kepada Floor Director (FD) :

Cue mulai dan selesainya Rekaman/LiveProgram Untuk mulai dengan: “Studio Standby…& “Action” Menjelang selesai “2 menit lagi selesai” (Runtrough)

3. Kepada VTR Operator :

Apabila dalam Rekaman/Live mempergunakan VTR lebih dari satu ,maka pengarah acara harus mengatakan :

SIAP/STNDBY VTR 1” kemudian “START VTR1

4. Kepada Switcher

Apabila memakai 3 kamera, pengarah acara harus mengatakan : “TIGA….CUT” atau “TIGA” maksudnya gambar yg di layar dari kamera 3 dengan kontinuitas gambar “CUT”

5. Kepada Kamera

“TIGA ZOOM IN” bukan “ZOOM IN TIGA”

“TIGA FOCUS / TIGA OUT FOKUS”

“ CAMERA STANDBY” , ETC

6. Kepada Switcher

“CUT” ; “FADE IN” ; “FADE OUT” ; “MIX/DISSOVE” ; “WIPE” ; “SUPER IMPOSED”,etc

7. Kepada Penata Suara

“ FADE IN” ; “FADE OUT” ; “Audio StandBy”

· Pengarah acara pada saat komunikasi dengan crew mempergunakan intercom bicaralah : Wajar, tegas dan jelas

· Biasaakan tes alat komunikasi sebelumnya keseluruh crew

· Kata-kata TOLONG tidak diharuskan pd saat memberi komando tertentu, namun PERLU ucapkan TERIMAKASIH keseluruh kerabat kerja setelah selesai, melalui intercom….


PROSES PRODUKSI ACARA TELEVISI

ALAN WURTZEL

GERALD MILLERSON

I. PRE PRODUCTION

· Pengembangan Konsep

· Menetapkan tujuan dan pendekatan produksi

· Penulisan Naskah

· Production meeting bersama crew inti

I. PRE PRODUCTION

1. Ide (Riset)

2. Naskah Kasar (Out Line)

3. Perencanaan Awal

o interpretasi Produksi

o Stage Design

o Tata Cahaya

o Make Up

o Kostum

o Fasilitas Teknik

4. Naskah

a. Casting

b. Kontrak Artis

II. SET UP & REHEARSAL

* Set Up :

a. Penataan Dekorasi

b. Penataan Tata Cahaya

c. Penataan Tata Suara

d. Mempersiapkan Videotape

II. SET UP & REHEARSAL

* Set Up :

5. Perencanaan Teknis

a. Pemantapan Penyajian Produksi

b. Perencanaan rinci Penyajian Produksi

c. Graphik,properties, dan Special Effects

d. Administrasi Produksi

e. Konstruksi Produksi

f. Inserts dari berbagai bahan: video, etc

*Rehearsal :

a. Dry Rehearsal

b. Camera Blocking

c. Run Trough

d. Dress Rehearsal

* Rehearsal :

6. Rehearsal Script

7. Pre Studio Rehearsal

a. Latihan pemain

b. Pengukuhan Produksi

c. Penentuan akhir tata cahaya, fasilitas produksi

d. Penentuan effect

e. Review: insert (video/graphics)

8. Camera Script

a.Mempersiapkan:Breakdown Sheet,CameraCards,Prompters

b. Transport untuk: Peralatan,Props, etc

9. Persiapan Studio : Stage, Lampu, sound, etc

10. Blocking Kamera: Pengarahan kamera,Lampu,Mic,Effects,

etc

11. Run Through: Lanjutan Cam.Blocking

12. General Rehearsal: Penilaian akhir presentasi,penyajian operasional

III. PRODUCTION

· Live

· Taping / Rekaman

· Single / Multiple Cameras / VTRs, etc

IV. POST PRODUCTION

Finishing / Evaluasi

III. PRODUCTION

13. Video Tape Recording

IV. POST PRODUCTION

14. Melihat Hasil Rekaman

15. Editing, titling,mixing,etc

16. Review: Jadwal siaran, etc

17. Transmisi / Arsip


FOUR STAGES OF TELEVISION PRODUCTION

PRE PRODUCTION

· Develop Concept

· Establish objective and production approach

· Write program script / format

· Production meetings with key team members (producer,director, lighting director,scenic designer,technical director,audio)

SET UP AND REHEARSAL

Setup :

· Prepare videotape

Rehearsal:

· Dry rehearsal outside studio (for fully scripted shows)

· Camera blocking

· Set construction

· Hang and focus lights

· Audio setup

· Run-throughs (problem are corrected as they arise)

· Dress rehearsal

PRODUCTION

Live

· Program starts and ends according to preplanned airtime

Videotape

· Live on tape

· Tape in segment

· Single Camera Production

· Multiple Camera / Multiple VTRs Production

POST PRODUCTION

· Studio strike

· Videotape editing

· Audio sweetening

· Evaluation of programme to see if it met objectives

(Sumber: Television Production by ALLAN WURTZEL)

TYPICAL DEVELOPMENT FOR A COMPLEX PRODUCTION

· program idea

· Draft Script

· Preliminary Planning

· Final Script

· Technical Planning

· Rehearsal Script

· Pre Studio Rehearsal

· Camera Script

· Prepare Studio

· Camera Blocking

· Run Through

· Final Rehearsal

· Video Taping

· Offline Editing Decisions

· On-line Editing

· Review

· Transmission

· ECU : Extreme Close Up (detail shot) – isolated detail

· VCU : Very Close Up (Face Up) from mid- full head height nearly fills screen

· CU : Close Up – just above head to upper chest (cuts below neck tie knot)

· MCU : Medium Close Up (bust shot, chest shot)-cuts body at lower chest (breast-pocket,armpit)

· MS : Medium shot (mid shot,close medium shot,CMS,waist shot)-cuts body just below waist

· KNEE : Knee shot, three-quarter length shot-cuts just below knees

· MLS : Medium Long Shot (full length shot, FLS)- entire body plus short distance above/below

· LS : Long Shot – person occupies ¾ to 1/3 sreen height

· ELS : Extra Long Shot (XLS), extreme LS



PERGERAKAN KAMERA = CAMERA MOVEMENT

· 6 Macam Pergerakan Kamera

1. TRACK / DOLLY

2. SWING / CRAB / TRUCK

3. PAN

4. TILT

5. PEDESTAL/ELEVATE & DEPRESS

6. ZOOM

1. TRACK / DOLLY

Pergerakan kamera ke atau dari sebuah obyek

· Komando pengarah acara kepada kamerawan

- TRACK IN / DOLLY IN = pergerakan kamera menuju obyek

- TRACK OUT / DOLLY OUT = pergerakan kamera menjauh dari obyek

2. SWING / CRAB / TRUCK

pergerakan kamera ke samping kiri atau kanan

· Komando P.A. ke kamerawan

- SWING LEFT/CRAB LEFT/TRUCK LEFT = pergerakan kamera ke samping kiri

- SWING RIGHT/CRAB RIGHT/TRUCk RIGHT= pergerakan kamera kesamping kanan

3. PAN

Pergerakan kepala kamera ke kiri dan ke kanan

· Komando P.A. kepada kamerawan

- PAN LEFT = pergerakan ke kiri

- PAN RIGHT = pergerakan ke kanan

4. TILT

pergerakan kepala kamera ke atas dan ke bawah

· Komando P.A. kepada kamerawan

- TILT UP = pergerakan ke atas

- TILT DOWN = pergerakan ke bawah

Tilt Up = Pan Up

Tilt Down = Pan Down

5. PEDESTAL / ELEVATE & DEPRESS

menaikkan dan menurunkan kamera yang ditempatkan diatas pedestal

· Komando P.A. kepada kamerawan

- PEDESTAL UP = menaikkan kamera

- PEDESTAL DOWN = menurunkan kamera

6. ZOOM

Kamera tidak kelihatan bergerak tapi sudut pengambilan gambar berubah. Perubahan gambar ini berasal dari lensa Zoom Kamera tersebut.

· Komando P.A. Kepada kamerawan

- ZOOM IN = Gambar yang dihasilkan mendekat/membesar.

- Zoom out kebalikannya.

FUNGSI / MOTIVASI PERGERAKAN KAMERA

· TRACKING / DOLLYING IN

dapat menimbulkan peningkatan interest dari subyek atau tension (Rasa Tegang)

· TRACKING / DOLLYING OUT

dapat mengurangi perhatian penonton terhadap subyek

· PANNING

dengan Panning akan terjalin hubungan antara dua buah subyek atau tempat (area)

· FOLLOWING PAN

Pan dng LS dapat melihat hubungan yang terjadi antara subyek dan lingkungannya

· SURVEYING PAN

Menimbulkan unsur dramatik dan rasa ingin tahu yang besar dalam diri penonton

· INTERUPTED PAN

Untuk menghubungkan dua buah subyek yang terpisah

· WHIP PAN

Untuk menciptakan hubungan yang dinamis atau komperatif antara subyek-subyek :

o Menhubungkan titik pandang yang berbeda pada scene yang sama

o Menciptakan kontinuitas titik

o merubah titik perhatian

o memperlihatkan sebab akibat

o Perbandingan

o Memperpendek waktu

o Perubahan Dramatik

· TRUCKING / CRABBING

Efek trucking ini sering dihubungkan dgn harapan,menyelidiki ataupun observasi

· TILTING

o Seperti Panning, utk menghubungkan subyek atau tempat yg dipisahkan satu dgn lainnya

o Utk menunjukkan tinggi atau kedalaman

o Teknik ini utk memperlihatkan suatu hubungan

o Dengan Tilt-Up, perasaan emosi,perhatian,ingin tahu,harapan dan antisipasi dpt ditimbulkan

o Dengan Tilt-Down menimbulkan hal-hal sebaliknya dari Tilt-Up seperti kesedihan atau kekecewaan

MEMBANDINGKAN PENGGUNAAN DOLLYING DAN ZOOMING

· DOLLYING / TRACKING

- Pada saat kamera bergerak, ukuran subyek akan berubah

- Jarak(Ruang) akan berubah secara proposional

- Perspektif tetap

- Lens Angle tetap

· ZOOMING

- Sudut pandang berubah karena perubahan lens angle

- Gambar tampak seperti timbul atau menghilang begitu saja

- Perspektif kelihatan berubah karena perubahan lens angle

- Perubahan proposional tidak terjadi

DISAIN PRODUKSI

Secara umum sebuah perencanaan produksi dikatakan baik apabila :

1. Mampu menjawab pertanyaan 5W dan 1H (What,Who,When,Why,Where and How)

2. Pragmatis yg disertai perhitungan-perhitungan konkrit berdasarkan asumsi logis

3. Dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan

4. Realistis

5. Berkesinambungan,dalam arti kalau sudah dimulai harus dilaksanakan sampai selesai

6. Fleksibel,dlm arti seaktu-waktu dapat dilakukanmpenyesuaian asal tidak mengurangi dan merubah tujuan yang hendak dicapai

Disain Produksi adalah uraian yang lengkap, jelas dan terperinci dari sebuah perencanaan paket produksi acara hingga bagaimana proses dan pelaksanaan produksinya

Di dalam disain produksi harus tercantum hal-hal sbb :

1. Pendahuluan

Informasi tentang situasi dan kondisi serta perkembangan dunia pertelevisian saat ini. Efek positif & negatif dari perkembangan teknologi komunikasi terhadap tujuan dan tugas yg diemban stasiun penyiaran.

2. Latar Belakang

Dasar pemikiran pembuatan suatu produksi

3. Katagori Program

Keterangan paket produksi yg dimaksud masuk dalam katagori hiburan,pendidikan atau penerangan

4. Format Acara

Bentuk penyajian suatu produksi

5. Judul Acara

Cerminan dari keseluruhan produksi acara dalam satu rangkaian kalimat yang utuh

6. Keterangan Judul

Keterangan dari masing-masing suku kata yg ada pada Judul Acara, serta keterangan judul secara utuh

7. Ikhtisar Acara

Gambaran secara singkat bagaimana rangkaian acara berlangsung

8. Maksud dan Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dan manfaat yang diharapkan dari penampilan acara yang diproduksi

9. Sasaran Penonton

Klasifikasi penonton yang dituju

10. Kasting

Seleksi Pemain

11. Kerabat Kerja

Kelompok kerja produksi yg bertugas melaksanakan seluruh aktifitas produksi

12. Sistim Produksi

Sistim yang dilakukan dalam pelaksanaan produksi,seperti single Camera atau multiple Camera

13. Peralatan

Perincian dan jenis peralatan yg akan digunakan dalam produksi acara hingga paket siap tayang

14. Lokasi

Tempat pelaksanaan produksi

15. Setting

Gambaran umum dekorasi dan property yang digunakan untuk mndukung pengadeganan

16.Durasi

Masa Tayang produksi

17.Perencanaan Biaya

- Seluruh biaya produksi :

a. Pembayaran Naskah

b. Honor Artis

c. Komponen Artistik

d. Efek Khusus & Animasi

e. Sewa Lokasi

f. Sewa Peralatan

g. Akomodasi,transportasi & Konsumsi

h. Honor Kerabat Kerja, dll

URUTAN SHOT

Shot A dapat mengakibatkan situasi shot B

Shot A dapat diterangkan oleh Shot B

Shot A dan B secara bersama-sama dapat menimbulkan Shot C

Shot A dan B secara bersama-sama diterangkan oleh Shot C

MEDIUM SHOT

Nilai medium shot adalah antara Long Shot dengan Close Up

CLOSE SHOT

Memberikan efek yang kuat dari gambar

Konsentrasi titik interest

Timbulnya reaksi tanggapan dan emosi

Informasi yang mungkin tidak dilihat oleh penonton

LONG SHOT

Menimbulkan atau menciptakan suatu suasana

Memperlihatkan arah, tujuan dan maksud dari pada suatu pergerakan yang dilkaukan atau yang terjadi

BIAYA PRODUKSI

Mata Acara :

Pengisi Acara :

Shooting Tgl. :

Durasi :

Produser :

Peralatan Lokasi Shooting :Rp ……………

Sewa Lokasi :Rp ……………

Setting :Rp ……………

Transportasi :Rp ……………

Akomodasi 10 hari Shooting :Rp ……………

Konsumsi 10 hari Shooting :Rp ……………

Property :Rp ……………

H. Kerabat Kerja :Rp …….........

I. Editing dan Mixing :Rp ………….

J. Musik :Rp ………….

K. Administrasi :Rp ………….

L. Artis :Rp ………….

M. Kostum :Rp ………….

N. Tata Rias :Rp ………….

O. Biaya tak terduga :Rp ………….

P. Pajak, dll :Rp ………….

MULTY & SINGLE CAMERA SYSTEM

Istilah standard dan aplikasinya berpengaruh pada :

· Perangkat Keras (Peralatan-Jaringan, dsb)

· Perangkat Lunak (Program-Sistem-SDM, dsb)

- Pengaruh proses Produksi/Penyiaran pada “Single & Multy Camera System”. Poace :

· Planning (Pra produksi-Produksi-Pasca produksi)

· Organizing

· (struktur/jumlah kelompok kerja tehnik & produksi)

· Actuating

· (bentuk operasional-sarana tehnik & produksi-setting)

· Controlling

· (pengawasan kinerja serta proses pelaksanaan)

· Evaluating

· (pengamatan / evaluasi hasil akhir)

MULTY CAMERA SYSTEM

Diproduksi/disiarkan secara “Runtrough”. Isi paket :

· Materi acara

· Credit Titeles lengkap

· Tune-Illustrasi lengkap

· Audio/Video tambahan

· Audio/Video Effect lengkap

· TANPA PASCA PRODUKSI

SINGLE CAMERA SYSTEM

Diproduksi tidak secara “Runtrough”

· Direkam bagian per bagian

· Merupakan bahan hasil shooting

· Memerlukan penyelesaian di pasca produksi

ADA PROSES PASCA PRODUKSI

Contoh : Paket Dokumenter

Perkembangan Kearah Single Camera System

· Tuntutan Program

· Efesiensi Operasional

· Biaya Produksi

· Produksi paket yang tidak memungkinkan dilaksanakan di studio

· Situasi / Kondisi Lokasi

COMBINED SYSTEM

Diproduksi / disiarkan secara runtrough ataupun tidak runtrough. Gabungan dari kedua system.

Paket berisi :

· Materi acara

· Credit Titeles lengkap

· Tune-Illustrasi lengkap

· Audio/Video tambahan

· Audio/Video Effect lengkap

- Tanpa / Melalui Proses Pasca Produksi

· Contoh : Paket siaran berita, Paket Drama (Sinetron).

PRODUKSI PAKET PLAYBACK DGN MULTY CAMERA SYSTEM

· Seluruh musik/lagu/tarian/pembawa acara/tulisan/dll. Dipersiapkan dan direkam (record) serentak secara berkesinambungan.

· Materi Audio/Visual tambahan termasuk di dalamnya

· Bisa melalui / tanpa pasca produksi

PELAKSANAAN PRODUKSI PLAYBACK dengan MULTY CAMERA SYSTEM

· VTR Distart (Record)

· Audio Distart (Playback)

· Artis/Musisi beraksi dengan cara Lips Syncronizing

· Masukkan unsur-unsur audio/video tambahan yang diperlukan

· Rekam (record) keseluruhan acara secara lengkap

Pelaksanaan Produksi Paket dgn sistim playback Single Camera System

· Pilih bagian yg akan di shoot

· Start audio sesuai bagian yg akan di shoot

· Catat bagian yg sudah di shoot

CUTTING

· Fungsi utama dari CUT adalah utk memperlihatkan kpd audien apa yg ingin dilihatnya, shg cutting hrs diperhitungkan dgn cermat, hati2 dan tepat

CUTTING

· MAKSUD UTAMA SEBUAH CUTTING ADALAH UTK MEMPERLIHATKAN KPD PENONTON DGN SECEPAT MUNGKIN SESUATU YG INGIN DILIHATNYA, DIMANA SHOT SEBELUMNYA TDK MEMPERLIHATKAN APA YG DI INGINKANNYA ITU, ATAU SHOT SEBELUMNYA TIDAK BEGITU JELAS.

Yang Harus Diperhatikan Pada Saat Melakukan “CUT”

1. Dalam melakukan Cutting dari shot ke shot lain, penonton harus tidak merasakan terjadinya perpindahan gambar-gambar.

2. CUT untuk memperlihatkan kepada penonton apa yg ingin dilihatnya, shg cutting harus dilakukan dgn cermat, hati-hati dan pada saat yg tepat.

3. Dalam cutting keputusan pertama yg harus dilakukan adalah untuk menentukan “apakah perlu untuk dilakukan cutting

4. Pastikan bahwa shot berikut yg akan di CUT mengandung sesuatu yg baru di dalamnya (jgn CU---CU orang yg sama)

5. Jangan CUT dari VLS ke sebuah BCU obyek yg sama, karena penonton akan bingung tentang bagian mana yg ingin ditonjolkan

6. Pada saat melakukan Cutting dari VLS ke MS atau MS ke CU hendaknya dirubah sudut pengambilan kameranya. (Apabila Shooting dlm studio dgn Multi Camera, hal ini seharusnya tidak terjadi).

KAPAN HRS CUTTING?

· Cutting on Action

· Cutting pada Titik interest

· Cutting pada Cue Suara

1. Cutting On Action

- Cutting antara dua buah shot yg mengandung sebuah subyek yg sama, dipilih pada saat terdapat pergerakan (duduk,berdiri, dsb)

- Reaction Shot : salah satu yg mempunyai motivasi untuk melakukan Cut

2. Cutting pada Titik Interest

- Cutting kepada sebuah shot (off kamera) yg berisikan obyek yg seakan-akan dilihat oleh shot aktor sebelumnya

3. Cutting pada Cue Suara & Irama Musik

- Suara dan Irama menjadi motivasi untuk Cutting


Kapan Melakukan Dissolve / Mix

· Mix/Dissolve dipergunakan sebagai suatu hubungan yg halus dari suatu action, pergantian tempat & waktu

· Menyatakan suatu hubungan yg erat antara 2 buah gambar

· Untuk membuat transisi yg halus & menarik dari LS ke CU atau dari CU ke LS yg tidak mungkin dgn CUT

EDITING

· Pengaturan gambar dan suara, sesuai kebutuhan program yg dilaksanakan setlah rekaman

· Ditinjau dari pelaksanaan dan bahan bakunya, Editing dapat dibedakan menjadi :

1. Editing pada saat itu juga, dimana pelaksanaannya melalui vision mixer

2. Video tape editing setelah selesai rekaman (post production Editing)

3. Editing yang bahan bakunya film (Film Editing)

Teknik Editing

1. Live On Tape

Editing yg dilaksanakan selama acara berlangsung (live), dan dilaksanakan dgn menggunakan vision mixer ( biasanya siap sebagai bahan siaran)

2. Retakes

Produksi acara dilaksanakan seperti diatas, namun apabila ada yg salah bisa di rekam ulang (retakes) kemudian gambar hasil retake mengganti/mengedit bagian yg salah

3. Rekaman Bagian Demi Bagian

Acara direkam sequence demi sequence dan pada saat editing di edit sesuai dgn tuntutan script

4. Single Source Recording

Setiap kamera merekam acara sendiri-sendiri. Sumber gambar dan penyelesaian produksi dilakukan secara elektronis (Video Tape Editing)

BASIC OF SCENE
(Kerangka dasar Pembentukan Scene)

· Terdiri dari:

Long Shot(LS), Medium Shot(MS), dan Close Up(CU).

1. LS.(Gambar yg dihasilkan merupakan situasi secara keseluruhan).

2.MS.(Gambar sdh menjurus ke pokok permasalahan).

3.CU.(Gambar sdh detail pd pokok atau akibat permasalahan).


SHOOTING BASIC OF SCENE

Yang terpenting dlm membuat cinematic-shot adalah perpindahan angle kamera dan type shotnya.

Contoh:

· Perpindahan posisi kamera dari LS ke MS

Minimal 45 derajat, shg susunan gambar yang dihasilkan bervariasi dan dinamis,begitu halnya dng perpindahan shot-shot berikutnya.

· HINDARI JUMP SHOT.


CUT AWAY AND INSERT

· CUT AWAY

Sisipan gambar yg ada kaitan langsung dgn gambar satu dgn lainnya

· INSERT

Sisipan gambar yg secara tdk langsung berhubungan dng obyek.

Contoh:

· Bila ada 2 orang berbicara dan yg lain mendengarkan, maka shot yg mengarah ke pendengar tanpa menampilkan pembicara disebut cut away.

· Sedangkan insert adalah gambar yg secara tdk langsung berhubungan dgn kondisi pembicaraan tadi. Misalnya: shot Jam dinding.

ANGLE

Adalah sudut penglihatan (angle of view) yg berhubungan dgn posisi kamera dgn obyek.Bila tepat penggunaannya akan mempunyai nilai lebih thd nilai dramatik dan psikologis gambar.

3 ANGLE YG SERING DIGUNAKAN:

EYE LEVEL, LOW ANGLE, dan HIGH ANGLE

Kesan yg didapat dari Angle

EYE LEVEL

1. Biasa saja, umum,tanpa penekanan ekspresi

2. Seadanya,tanpa dramatisasi

3. Merupakan reportase,wawancara

LOW ANGLE

Menunjukkan kebesaran,wibawa,kharisma,monumental,dominasi.

KESAN YG DIDAPAT

HIGH ANGLE

Kecil, hina,papa,misterius,rahasia,tertekan dan tertindas.

GARIS IMAJINER(Imaginary Line).

Angle tetap memperhatikan garis imajiner,yg sangat menentukan arah pandang layar atau screen-direction

Template by:
Free Blog Templates